Welcome back to my blogger, hehe
Di sini, aku mau ceritain pengalamanku selama mengikuti test STP Jakarta. Mungkin masih terdengar asing ya ditelinga kalian? Sama kok, dulu aku juga ga pernah tau ada STP Jakarta. Sebelum lanjut ke cerita pengalamanku, aku mau kasih tau dulu nih apa sih STP Jakarta?? Simak di bawah ini⬇️⬇️
STP Jakarta adalah sekolah tinggi perikanan jakarta dibawah naungan kementrian kelautan dan perikanan loh!!! Ya bisa disebut sekolah kedinasan, tapi bukan ikatan dinas ya! Kalau ikatan dinas kan kita langsung diangkat jadi pns, kalo kedinasan engga. Saat itu, dibuka prograam Diploma III dengan 3 (tiga) jurusan yakni Teknik Penangkapan, Teknologi Perikanan dan Ekonomi Perikanan. Perjalanan waktu membawa AUP berubah nama menjadi Diklat AUP pada 6 Mei 1983, sebelum akhirnya dikukuhkan menjadi Sekolah Tinggi Perikanan pada 6 Maret 1993. Sejak itu, STP menyelenggarakan program Diploma IV dengan 3 (tiga) jurusan, yaitu Teknologi Penangkapan Ikan (TPI), Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH) dan Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan (TPS), dengan 5 (lima) program studi yaitu Teknologi Penangkapan Ikan (TPI), Permesinan Perikanan (MP), Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH), Teknologi Akuakultur (TAK), dan Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan (TPS).
Yaudah segitu aja dulu yang bisa kujelaskan, kalo semuanya dijelasin kepanjangan atuh ntar ga jadi cerita pengalamannya deh:"))
Kalian bisa klik di sini buat mencari tahu lebih lanjut mengenai STP Jakarta yaaa
Oke sekarang kita bahas cerita pengalamanku!!!
Aku tahu STP Jakarta ini dari website, iya waktu itu aku gagal mengikuti semua test:(( gausah disebut lah ya test apa aja yang aku ikutin, nanti flashback:") Tapi, aku ga nyerah saat itu! Walaupun menurut logika ga akan ada lagi kedinasan yang buka pendaftaran, aku tetap terus cari tahu, hehe. Aku search "perguruan tinggi dibawah kementrian" aku klik ini.
Nah, keluar semua deh nanti yang bawah naungan kementrian, non-kementerian, dan kepolisian RI.
Aku langsung search satu-satu nama ptknya, cari tau seluk beluknya biar ga salah pilih nanti😁 Dan yup saat aku search STP Jakarta, ternyata masih buka, bahkan masih lama tutup pendaftarannya. Aku senang banget karena Tuhan masih nunjukin jalan, hehe. Sebenernya, ga cuma STP aja yang masih buka, ada STMI, STTT, dan masih ada lagi tapi aku lupa ptk mana aja, dan aku kurang tertarik untuk daftar ke sana, pokoknya STP udah menarik perhatianku wkwk. Fyi, STP ini bisa diikuti oleh seluruh siswa sma baik ipa/ips, siswa smk sesuai jurusan yang ditentukan, dan yang belum kuliah/udah kerja juga bisa loh! syarat batas umur yaitu 22 tahun.
Aku segera mengikuti setiap alur pendaftarannya melalui link berikut. Kalian buka aja semua info di sana.
Begitu aku buka websitenya, aku baca dulu syarat-syarat pendaftaran, tahapan seleksi, dan pengumumannya, baru deh daftar. Pendaftaran dikenakan biaya Rp 150.000 ke bank yang sudah ditentukan. Setelah itu, segera kuurus tiap berkas yang diperlukan. Agak ribet sebenarnya ngurusnya:( siapkan energi, waktu, dan biaya tentunya!!
Setelah semua berkas sudah selesai lengkap kuurus, tibalah hari pengambilan no.peserta untuk mengikuti tahap 1, yaitu ujian akademik. Pengambilan no.peserta wajib mengenakan kemeja dan celana bahan, rata-rata pada pakai pakaian putih hitam kaya mau melamar kerja. Untuk sepatunya sih aku waktu itu bebas tapi tertutup. Aku tiba di STP kira-kira pukul 09.00 WIB dan ternyata udah rame banget, aku lupa dapat antrian no.berapa tapi itu lama banget nungguinnya, karena berkas kita harus di cek terlebih dahulu oleh kakak senior, kemudian ngantri lagi ke ruang sekretariat (kalo ga salah) untuk mendapat no.peserta ujian akademik.
Setelah sekian lama antri, akhirnya aku dapat juga kartu ujian. Aku kedapatan ditanggal 24 sesi 1 yaitu jam 08.00 WIB.
Tibalah hari ujian akademik, para calon taruna berbaris di depan pintu aula madidihang untuk diabsen. Saat masuk aulanya, aku merinding saat melihat banyak komputer di sana, aku merasakan energiku keluar semua untuk siap berjuang. Disamping kanan, kiri, dan depanku kebetulan orang batak juga yang sama denganku. Ujian pun selesai, skor hasil ujian pun langsung keluar di layar monitor. Saat semua calon taruna keluar dari aula, banyak sekali yg saling bertanya berapa skor yang peroleh. Aku langsung segera pulang karena sudah lelah.
Hari pengumuman pun tiba, aku takut melihat hasilnya, tapi aku tetap optimis lolos. Kebetulan pengumuman diberitahukan malam hari, dan kita harus mencari satu persatu apakah nama kita tercantum di sana, dan puji Tuhan namaku ada, itu artinya aku dinyatakan LULUS!! Aku sangat senang dan terharu akan kasih Tuhan kepadaku, Ia masih memberikan aku kesempatan melanjutkan ke tahap selanjutnya. Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang udah Tuhan kasih, aku semakin semangat mempersiapkan diri untuk ujian fisik dan wawancara.
Ujian fisik dilaksanakan tgl 29 Juli, jam 06.00 WIB kami diwajibkan sudah berada di STP untuk mengambil kartu peserta. Pukul 07.00 WIB kami berbaris di lapangan sesuai jurusan pilihan 1 yang kita pilih. Lalu, kami melakukan upacara dan pemanasan sebelum ujian berlangsung. Kira-kira pukul 08.00 WIB ujian fisik dilaksanakan. Tes pertama yaitu lari sejauh 3km untuk putra, dan 2km untuk putri. Selesai tes lari, kami disuruh berkumpul kembali sesuai jurusan. Untuk jurusanku tes kedua yaitu push up, kemudian sit up, lalu chinning, dan yang terakhir performance. Saat tes performance kita diukur tb&bb terlebih dahulu, kemudian kita disuruh buka pakaian kecuali underwear. Test ini untuk mengecek kondisi fisik kita apakah ada cacat dan ditanya perihal badanlah pokoknya. Setelah semua tes telah kami jalani, kami diperbolehkan pulang. Keesokan harinya adalah ujian wawancara. Kami berbaris lagi sesuai jurusan, kemudian dibagikan selembar kertas yang katanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan saat wawancara berlangsung.
Selesai mengisi form, kertas tsb dikumpulkan kembali kepada kakak taruna/taruni yang bertugas menjaga di depan pintu aula. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya sekitar pukul 11 namaku dipanggil juga. Ada 2 orang pewawancara, yaitu bapak dan ibu dosen. Selesai wawancara, aku kembali duduk bersama teman-teman yang lain. Sebenarnya diperbolehkan langsung pulang, tapi aku tak tega meninggalkan teman-temanku yang belum dipanggil namanya. Sekitar jam 1 siang, aku pulang.
Tibalah hari pengumuman hasil akhir (14 Agustus). Aku benar-benar pasrah dan berserah pada Tuhan. Saat aku membuka file pengumuman, aku terus mencari namaku, berkali-kali kubolak-balik. Dan benar saja, aku tidak lolos😢 aku benar-benar sedih dan kecewa saat itu. Tapi, orang tuaku selalu menyemangatiku untuk mempersiapkan diri di tahun depan (2019).
Begitulah pengalamanku mengikuti tahapan seleksi masuk STP Jakarta. Semangat untuk adik-adik atau abang-kakak yang mau mendaftar STP Jakarta. Persiapkan diri dengan matang dan jangan lupa berdoa!!!
Kalau masih ada yg kurang jelas/ada yang ingin ditanyakan, kalian bisa comments dibawah ini atau kirim pesan ke email aku: lastrinam20@gmail.com dengan subject: Tanya STP Jakarta.
Terima kasih telah membaca blogku🤗❣️✨
Oke sekarang kita bahas cerita pengalamanku!!!
Aku tahu STP Jakarta ini dari website, iya waktu itu aku gagal mengikuti semua test:(( gausah disebut lah ya test apa aja yang aku ikutin, nanti flashback:") Tapi, aku ga nyerah saat itu! Walaupun menurut logika ga akan ada lagi kedinasan yang buka pendaftaran, aku tetap terus cari tahu, hehe. Aku search "perguruan tinggi dibawah kementrian" aku klik ini.
Nah, keluar semua deh nanti yang bawah naungan kementrian, non-kementerian, dan kepolisian RI.
Aku langsung search satu-satu nama ptknya, cari tau seluk beluknya biar ga salah pilih nanti😁 Dan yup saat aku search STP Jakarta, ternyata masih buka, bahkan masih lama tutup pendaftarannya. Aku senang banget karena Tuhan masih nunjukin jalan, hehe. Sebenernya, ga cuma STP aja yang masih buka, ada STMI, STTT, dan masih ada lagi tapi aku lupa ptk mana aja, dan aku kurang tertarik untuk daftar ke sana, pokoknya STP udah menarik perhatianku wkwk. Fyi, STP ini bisa diikuti oleh seluruh siswa sma baik ipa/ips, siswa smk sesuai jurusan yang ditentukan, dan yang belum kuliah/udah kerja juga bisa loh! syarat batas umur yaitu 22 tahun.
Aku segera mengikuti setiap alur pendaftarannya melalui link berikut. Kalian buka aja semua info di sana.
Begitu aku buka websitenya, aku baca dulu syarat-syarat pendaftaran, tahapan seleksi, dan pengumumannya, baru deh daftar. Pendaftaran dikenakan biaya Rp 150.000 ke bank yang sudah ditentukan. Setelah itu, segera kuurus tiap berkas yang diperlukan. Agak ribet sebenarnya ngurusnya:( siapkan energi, waktu, dan biaya tentunya!!
Setelah semua berkas sudah selesai lengkap kuurus, tibalah hari pengambilan no.peserta untuk mengikuti tahap 1, yaitu ujian akademik. Pengambilan no.peserta wajib mengenakan kemeja dan celana bahan, rata-rata pada pakai pakaian putih hitam kaya mau melamar kerja. Untuk sepatunya sih aku waktu itu bebas tapi tertutup. Aku tiba di STP kira-kira pukul 09.00 WIB dan ternyata udah rame banget, aku lupa dapat antrian no.berapa tapi itu lama banget nungguinnya, karena berkas kita harus di cek terlebih dahulu oleh kakak senior, kemudian ngantri lagi ke ruang sekretariat (kalo ga salah) untuk mendapat no.peserta ujian akademik.
Setelah sekian lama antri, akhirnya aku dapat juga kartu ujian. Aku kedapatan ditanggal 24 sesi 1 yaitu jam 08.00 WIB.
Tibalah hari ujian akademik, para calon taruna berbaris di depan pintu aula madidihang untuk diabsen. Saat masuk aulanya, aku merinding saat melihat banyak komputer di sana, aku merasakan energiku keluar semua untuk siap berjuang. Disamping kanan, kiri, dan depanku kebetulan orang batak juga yang sama denganku. Ujian pun selesai, skor hasil ujian pun langsung keluar di layar monitor. Saat semua calon taruna keluar dari aula, banyak sekali yg saling bertanya berapa skor yang peroleh. Aku langsung segera pulang karena sudah lelah.
Hari pengumuman pun tiba, aku takut melihat hasilnya, tapi aku tetap optimis lolos. Kebetulan pengumuman diberitahukan malam hari, dan kita harus mencari satu persatu apakah nama kita tercantum di sana, dan puji Tuhan namaku ada, itu artinya aku dinyatakan LULUS!! Aku sangat senang dan terharu akan kasih Tuhan kepadaku, Ia masih memberikan aku kesempatan melanjutkan ke tahap selanjutnya. Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang udah Tuhan kasih, aku semakin semangat mempersiapkan diri untuk ujian fisik dan wawancara.
Ujian fisik dilaksanakan tgl 29 Juli, jam 06.00 WIB kami diwajibkan sudah berada di STP untuk mengambil kartu peserta. Pukul 07.00 WIB kami berbaris di lapangan sesuai jurusan pilihan 1 yang kita pilih. Lalu, kami melakukan upacara dan pemanasan sebelum ujian berlangsung. Kira-kira pukul 08.00 WIB ujian fisik dilaksanakan. Tes pertama yaitu lari sejauh 3km untuk putra, dan 2km untuk putri. Selesai tes lari, kami disuruh berkumpul kembali sesuai jurusan. Untuk jurusanku tes kedua yaitu push up, kemudian sit up, lalu chinning, dan yang terakhir performance. Saat tes performance kita diukur tb&bb terlebih dahulu, kemudian kita disuruh buka pakaian kecuali underwear. Test ini untuk mengecek kondisi fisik kita apakah ada cacat dan ditanya perihal badanlah pokoknya. Setelah semua tes telah kami jalani, kami diperbolehkan pulang. Keesokan harinya adalah ujian wawancara. Kami berbaris lagi sesuai jurusan, kemudian dibagikan selembar kertas yang katanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan saat wawancara berlangsung.
Selesai mengisi form, kertas tsb dikumpulkan kembali kepada kakak taruna/taruni yang bertugas menjaga di depan pintu aula. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya sekitar pukul 11 namaku dipanggil juga. Ada 2 orang pewawancara, yaitu bapak dan ibu dosen. Selesai wawancara, aku kembali duduk bersama teman-teman yang lain. Sebenarnya diperbolehkan langsung pulang, tapi aku tak tega meninggalkan teman-temanku yang belum dipanggil namanya. Sekitar jam 1 siang, aku pulang.
Tibalah hari pengumuman hasil akhir (14 Agustus). Aku benar-benar pasrah dan berserah pada Tuhan. Saat aku membuka file pengumuman, aku terus mencari namaku, berkali-kali kubolak-balik. Dan benar saja, aku tidak lolos😢 aku benar-benar sedih dan kecewa saat itu. Tapi, orang tuaku selalu menyemangatiku untuk mempersiapkan diri di tahun depan (2019).
Begitulah pengalamanku mengikuti tahapan seleksi masuk STP Jakarta. Semangat untuk adik-adik atau abang-kakak yang mau mendaftar STP Jakarta. Persiapkan diri dengan matang dan jangan lupa berdoa!!!
Kalau masih ada yg kurang jelas/ada yang ingin ditanyakan, kalian bisa comments dibawah ini atau kirim pesan ke email aku: lastrinam20@gmail.com dengan subject: Tanya STP Jakarta.
Terima kasih telah membaca blogku🤗❣️✨
No comments:
Post a Comment